Angin malam menyayat, gemersik dedaunan seolah ditiup malaikat
Halus..tapi mengiris..
Derap ranjang panjang ditarik melalui lorong-lorong gelap nan pekat
Disana aku terbaring
Hanya mampu menghitung lampu neon dilangit-langit
Seolah pucat dan berpendar kabur dimataku
Mimpi demi mimpi terbayang, bahagia dan sedih…
Mengalir air kepasrahan disudut kelopak mata
Tuhan….aku hanya ingin satu….
Anakku..
Ketika pintu kaca berat itu dibuka
Hanya warna putih, silau, dan dingin…
Dan…aku gemetar…
Aku sendiri ….tanpamu bapak, ibu, dan suamiku..
Aku di telanjangi…tak ada lagi rasa malu…tak ada lagi rasa segan…
Terpaan hawa dingin mengalir dari ujung kaki hingga kepala
Terbungkuk aku meringkung memeluk bantal
Tusukan demi tusukan jarum tajam nan dingin menghujam tulang punggungku
Sedikit perih, nyeri, dan seketika kakiku kaku…
Sebagian tubuhku tak mampu bergerak
Ku coba bergerak, berat, dan mati rasa
Semoga ini hanya sementara
Dan tak lagi ku rasakan tendangan kaki mungil diperutku
Semoga engkau baik-baik saja…
Dapat ku dengar detak jantungku sendiri
Berdetak, cepat, tak menentu
Ada sesuatu yang ditusukkan lagi ditubuhku yang mati rasa
Dibawah sana, tak berasa…
Tuhan aku tak kuasa meredam ketakutan ini…
Bisakah aku…
Sehatkah engkau anakku…
Denting logam beradu dibawah sana, ingin rasanya tirai separuh tubuh ini ku sibak
Dan melihatmu meringkuk di dalam rahimku..
Lalu aku mendengar engkau menangis
Itu anakku, engkau telah lahir
13 mei 2012…
Deandra Gaia Naureen
Cahaya Penerang Bumi yang Berasal dari Tuhan